Saturday, August 25, 2012

Ibu Mandikan Aku Walau Hanya Sekali


            Seorang ibu yang hanya dapat menyesali apa yang telah dilakukan selama ini. Seorang anak yang selalu memintanya untuk memandikan, memandikan, dan memandikan. Sebuah permintaan yang cukup sederhana itu, yang dapat dikerjakan hanya 5 menit, karena kesuksesannya dan sombongnya terhadap keluarganya, permintaan itu pun tak dikabulkan oleh sang ibu. Hingga tiba saatnya sang ibu memandikannya dengan jantung yang tak berdetak.
Diawali karena sombongnya seorang ibu. Sebab sang ibu yang tidak pernah mau untuk sholat dan menjalakankan apa yang diperintah oleh Allah, sehingga sang suami, ibu dari sang suami, menasehati sang ibu itu pun tidak pernah bisa membuat perubahan pada diri sang ibu, hingga saatnya sang ibu pun sakit dan difonis meninggal oleh dokter. Seluruh warga pun datang untuk ikut ngirim do’a, namun ketika warga membacakan yasiin hal yang mengagetkan pun terjadi. Sang ibu pun terbangun dari kematiannya.
            Tak lama kemudian, salah seorang warga pengurus majelis ta’lim pengajian desa, dating mengunjungi rumah keluarga tersebut. Mereka datang ..
            “bu. Berbicara tentang mati suri ibu, saya memohon kepada ibu untuk berbagi cerita tentang apa yang dirasakan ibu ketika ibu mati suri ? bisa ?”
            “jika ibu bersedia, ibu bisa datang besuk sore”
            Ternyata sang ibu pun datang ke pengajian tersebut untuk menjadi narasumber. Tak lama, nama “umi Fatimah” pun mulai melonjak ke dunia entertainment untuk menjadi uztzdzah kondang terkenal. Biaya yang ditawarkan dari beberapa perusahaan TV swasta dan undangan-undangan dari warga atau majelis-majelis yang mengundangnya cukup meledak. Setan sombong pun merasuk ke dalam dirinya.
            Kesombongannya pun meraja lela terhadap anak dan suaminya. Suaminya yang setiap saat menasehati akan kelakuan sang istri yang tidak akan habis menentang suaminya, menyampingkan omongan suaminya, dan tidak mendengarkan bahkan melakukan apa yang dikatakan sang suami.
            Sang anak yang masih kecil, suatu hari anak kecil yang malang itu merengek kepada ibunya,
            “bu, se pagi ini ibu mau berangkat ?”
            “iya sayang. Ibu sudah ditunggu banyak orang”
            “ibu, Tania mau dimandiin ibu. Di mandiin ibu”
            “tania. Tania ndak lihat ibu sudah rapi ? ibu mau berangkat, sudah telat ini”
            “ndak mau. Tania mau dimandiin ibu”
            “permintaan sederhana seperti itu, kamu tidak mau untuk melakukannya untuk anak mu ? memandikan hanya 5 menit, masak kamu ndak mau ?”
            “mas ? mas tidak tau aku sudah rapi. Bagaimana kalau semua ini basah karena Tania. Ahh sudahlah, aku sudah telat aku pamit”
            Hial itu pun, terus berlanjut sepanjang hari, dan sesampainya Tania ulang tahun, ibunya pun tidak ada disampingnya. Dan Tania pun jatuh sakit. Hingga hari, dimana sang ibu akan pergi umrah, Tania tetap mengiginkan dia untuk dimandikan sang ibu walau hanya satu menit. Namun rupannya sang ibu tetap tidak mau. Tetap kukuh akan alasannya, yakni telat.
            Sang ibu pun meninggalkan Tania yang sedang sakit.
            “ibu… Tania mau dimandiin ibu. Ibuuuuuuuu. Ibuuuuuuuuuuuuuu”
            Cueknya sang ibu yang tidak mau mendengar jeritan Tania.
            “Tania. Tania sekarang dimandiin ayah saja ya”
            “ya” (tangisnya)
            “ya sudah, Tania jangan nangis lagi”
            Hingga saatnya ketika Fatimah, ibunya masih umrah. Mendapat sebuah perasaan yang tidak enak, lalu ibu pun menelpon rumah dan ternyata mendapat info dari bibi dirumah bahwasannya Tania demam tinggi dirumah sakit dan hidungnya mengeluarkan darah setiap saat, dan yang dia panggil hanyalah kata “ibu mandikan aku”. Lalu ada telepon kembali yang menyatakan bahwasannya perusahaan yang ia kelola dengan penuh kesombongannya itupun terbakar hangus dan tak tersisa satu pun dan kliennya yang menemaninya untuk membangun perusahaanya itu pun mengambil kabur seluruh uang perusahaan.
            Keesokan harinya, Fatimah sang ibu langsung menuju rumah sakit dimana sang anak dirawat disana. Sedangkan suaminya, bibi, dan dokter yang terus berusaha memasang alat ke Tania itun pun tak berhasil dan alat bantu detak jantung pun tak berfungsi, hingga tiba sang ibu dikamar Tania.
            Sang ibu pun menjerit didekat Tania, menjerit agar Tania bangun. Allah adil, Allah membangunkan Tania walau hanya sebentar,
            “Tania. Tania mau minta apa sayang. Ibu akan turuti semua apa yang dimau Tania
            “bu. Tania cuma ibu mandikan tania”
            “iya sayang, ibu akan mandikan Tania setiap hari, pagi sore. Ibu akan terus mandikan Tania. Tapi Tania harus sehat, Tania harus sembuh”
            “bu, Tania mau ibu cium kening Tania”
            “iya ibu akan cium”
            Teeeeeeeeeettttttttt…..
            Nyawa Tania pun tak tertolong. Hingga tiba sang ibu memandikan Tania dengan tangisan.
            “ibu, Tania mau dimandikan ibu”, kalimat itu pun terus dikatakan sang ibu yang diwarnai dengan tangisan. Sang suami yang setia menguatkan istrinya.
            Tania pun telah dikuburkan dan hanyalah penyesalan yang ada dipundak sang ibu. Kini sang ibu hanya dapat menyesali segala perbuatan yang telah sang ibu lakukan. Kini Tania, jeritan “ibu aku mau dimandikan ibu” itu semua hanyalah bayangan dan tangisan sang ibu.

Dikutip dari Film MNC TV – sabtu-25 agustus2012

Tuesday, August 21, 2012

Fadhillahe Romadhon

I. Rosulullah SAW bersabda : "Siapa saja yang cinta kepada Allah, maka Allah pasti akan mencintainya. Barang siapa yang mencari Allah, maka Allah akan mencarinya. Dan barang siapa yang meminta ampun di awal bulan romadlon, maka Allah akan mengampuninya. Allah meminta pada Roqib dan Atid, "Hendaknya mereka mencatat amal yang baik-baik saja dan tidak boleh menulis yang jelek. Dan Allah akan menghapus dosa-dosa yang telah lalu."

II.  Dawuhe Nabi, " Segala perbuatan anak cucu adam. Barang siapa puasa dalam bulan ramadhan dengan iman, Allah akan mengampuni dosa-dosanya seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya."         Dawuhe Nabi, "Sebenar-benarnya Allah, didalam waktu bulan Ramadlon, akan memebebaskan 600.000 orang sampai malam Lailatul Qodr. Dan pada malam itu, allah akan membebaskan semua orang yang mati (meninggal), dari awal bulan Romadlon sampai akhir bulan Romadlon."

Saturday, March 24, 2012

Perjuangan Ayah


Seorang ayah tangguh. Bertanggung jawab atas kesadaran dirinya sebagai kepala keluarga.
Berawal dari pekerjaan tetap di PT. Unilever surabaya bagian kimiawi. Beliau bekerja dengan semangat dan gigih. Sehingga suatu saat, ketika beliau bekerja dengan mesin-mesin berbahan dasar kimia itu jatuh, dan menumpahi seluruh tangan kanannya. Laki-laki lulusan uner surabaya jurusan kimia dan matematika, itu, terpaksa tangan kanannya di amputasi.
Namun tak lepas dari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, laki-laki yang berumur sekitar empat puluh tahun itu, tetap bekerja. Walau hanya sebagai pengamen.
Ayah tangguh itu, mempunyai anak yang masih bersekolah. Beliau tidak ingin anaknya putus sekolah hanya karena keadaannya yang seperti itu. Kemiskinannya tidak menjadi penghalang cita-cita sang ayah untuk memutus sekolah anak-anaknya.
Rumah yang sebelumnya beliau tempati dengan istri dan anak-anaknya, terpaksa dijual untuk memenuhi kehidupannya, dan sekolah anaknya.
Dan kini, beliau hanya bisa menyalurkan kepintaraannya kepada anak-anaknya, agar anak-anaknya bisa menjadi seorang anak yang sukses.

Seorang ayah, yang sangat bertanggung jawab atas tanggungannya. Berhasil menahan malu dan ejekan orang-orang, hanya untuk ber-ibadah kepada Allah SWT, yakni menghidupi keluarganya.
Seorang ayah, yang tangguh dan tak pernah mengenal lelah.
Seorang ayah yang mencari nafkah, walau menjadi pengamen sekalipun.

Untuk siapapun yang membaca blog saya, saya mohon dengan hati tulus ikhlas anda, untuk mendo’akan sang ayah tersebut. Dengan sama-sama kita bacakan Al-Fatihah. Supaya InsyaAllah, Allah memberikan keberkahan hidupnya. Amiinnn…

…ini cerita nyata. Saya tidak mengarang. Ketika beliau mengamen di perum. saya, beliau di wawancara oleh tetangga saya…
..saya tidak tahu siapa namanya dan persisnya, namun cerita ini insyaallah sesuai dengan apa yang diucapkan beliau…

Sunday, February 5, 2012

sholawatlah kepada Rosulullah

assalamu'laikum. suatu hal yag bener-bener bisa kejadian. masyaallah.
kemarin jum'at setelah saya menulis ini blog. saya mengalami satu keajaiban yang diberikan oleh Allah. MasayaAllah, sewaktu itu saya sudah letih dan capek. saya ndak mau untuk mengikuti salah satu kegiatan lomba disekolah saya. namun, sahabat saya memaksa untuk mengukuti lomba tersebut. akhirnya saya maju dan mengambil salah satu kertas undian. nomer 8, itu lah urutan lomba saya. 
ada jangka waktu, kurang lebih lia sampai sepuluh menit untuk mencari materi. dalam jangka waktu yang tidak sedikit itu, membuat otak saya diputer sampai harus menemukan tema dari pidato saya.
sewaktu saya mengambil Al-Qur'an saya, saya buka dah secara acak. dengan kalamullah terlebih dahulu, yaitu surah Al-Fatihah dan Basmallah, saya membukanya. lalu muncullah surah An-Nisa:14. saya baca dah arti sari ayat tersebut. dengan pembuahan ayat tersebut, saya salurkan dengan keadaan yang sedang terjadi di sekolah saya.
yang salah satunya banyaknya cobaan yang diberikan oleh Allah. brek... semua langsung diberikan oleh Allah kepada sekolah saya. 
atas kejadian, tersebut saya langsung mengambil satu pokok pemikiran atas ayat An-Nisa:14.

lalu dipanggil nama saya untuk ber-pidato didepan juri atau dewan guru. saya keluarin apa yang saya pikirkan, atau yang ingin saya sampaikan untuk sahabat-sahabat smp saya dan guru-guru serta bapak kepala sekolah. 
saat itulah Allah dan Rosul turun disamping saya. Allah dan Rosul berkenan membantu saya. 
sebelum saya naik di tempat yang telah di sediakan, saya mamaca Basmallah dan saya sempatkan pula untuk ber-sholawat kepada Kanjeng Nabi.

sabtu.. hari yang sangat di tunggu-tunggu. pengunguman pemenang atas kegiatan lomba yang telah diadakan. saya deg-degan dan pesimis atas usaha saya. setelah dibacakan...
pemenang ke dua yaitu teman laki-laki saya, kelas 9b. lalu, teriaklah guru saya atas pemenang pertama. saya pesimis, namun teriaklah "ananda intania kelas 9c".. saya ndak menyangkan bisa memenangkan teman saya kelas 9b, karena teman saya, pemenang berturut-turut dari tahun ke tahun lomba pidato se-sekolah. namun bisa saya kalahkan.
saya hanya bisa ber-syukur kepada Allah dan Rosulullah.
setelah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. saya langsung sholat dhuha atas keberhasilan saya, saya sujud syukur kepada Allah dan Kanjeng Nabi, karena Beliaulah yang telah membantu saya untuk memenangkan loma tersebut.

cerita saya bukan satu embel-embel untuk menyombongkan diri saya, namun saya hanya menginginkan, apabila ada yang sempat membaca blog saya ini, saya menginginkan agar saudara-saudara saya bisa menjadikan pengalaman saya ini bisa menjadi satu contoh untuk bisa melakukan salah satu sunnah yang dicontohkan Rosulullah SAW.

wassalamu'alaikum.

Wednesday, January 4, 2012

dha'fil iman

suatu ketika ada seorang hamba Allah. beliau tidak mempunyai apa-apa dan istri yang sedang mengandung. ketika itu hamba Allah ini tadi di PHK oleh bosnya. lalu laki-laki ini tadi tidak tau harus apa, karena beliau tidak punya uang dan istrinya yang sedang hamil. hamba Allah ini tadi diberikan uang phk sebesar dua juta rupiah. setelah beberapa hari istrinya mengeluh dan dibawa kebidan dengan membawa uang dua juta tersebut. lalu bidan itu mengatakan bahwa istrinya tadi harus dirujuk ke rumah sakit karena ada suatu permasalahan. setelah dirujuk ke rumah sakit cipto mangkusumo jakarta, setelah diperiksa oleh dokter suaminya pun dipanggil oleh dokter. lalu dokter tersebut memberikan saran kalau sang bayi segera dilahirkan dari rahim sang ibu. lalu laki-laki itu bertanya mengapa sang bayi harus segera di keluarkan ?? dokterpun menjawab kalau sang bayi mempunyai problem jantung bocor dan kanker otak turunan. hamba allah inipun kaget. dia menangis dan berdo'a kepada Allah "ya Allah, cobaan apa lagi ini ??". lalu beliau mengikuti apa yang dikatakan oleh dokter. lalu dokter menjalankan rencananya tersebut. setelah disesar dokter pun memfonis bahwasanya sang bayi tidak akan bertahan lama didunia. dokter memfonis delapan belas hari sanga bayi akan bertahan hidup. ibu dari sang bayi inipun menangis dan suaminya, namun mereka mensyukurinya dan bahagia karena istrinya bisa merasakan bagaimana rasanya hamil dan melahirkan walaupun sang anak yang tidak bisa bertahan hidup. lalu, mukjizat itu pun datang tiba-tiba dari Allah, karena do'a sang ibu dan ayah yang selalu menyertai kesehatan sang anak. sampai menangis-menangis beliau berdo'a agar kesehatan dan keslamatan selalu ada dalam diri sang anaknya. Masyaallah. setelah itu, berlalu lah hari delapan belas, ke sembilan belas, ke dua puluh, dan sampai ke dua puluh enam. lalu, tiga hari berturut-turut sang bayi mengalami turun berat badan yang awalnya 2,8kg menjadi 1,5kg dan seterusnyam, namun dahsyatnya setelah empat hari sang bayi inipun mengalami naiknya berat badan secara perlahan. masyaallah, Allahuakbar. setelah hari ke dua puluh enam dokter mengatakan pada bapak dari bayi tersebut untuk membayar biaya administrasi dan membawa anaknya pulang dan rawat jalan dirumah. orang tua tersebut sangat gembiran dan senang tak lupa kalau ke dua orang tua tersebut bersujud dan bersyukur kepada Allah. namun, bapak ini tadi bingung harus bagaimana cara untuk membayar biaya administrasi, dia hanya punya uang dua juta dari uang phk itu pun sudah habis untuk perawatan selama ini. akhirnya dia satang ke sahabatnya (sahabat ustd. yusuf mansyur bernama robi) beliau meminta uang sebesar dua juta lalu diberikanya uang tersebut. dari dia berjalan dari cileduk sampai rs. cipto mangkusumo beliau berjalan sejauh itu dengan membuang uang sebanyak dua juta. uang itu berupa koin. dia buang kanan kiri kanan kiri sampai habis (dalam hal arti di sodaqohkan). sampai sore beliau sampai di rs. cipto mangkusumo. beliau bingung harus bagaimana untuk membayar uang administrasinya. akhirnya beliau sholat dan menangis meminta kepada Allah. "ya Allah, bagaimana hamba untuk membayar uang adminisrasi tersebur. sedangkan hamba tidak mempunyai aa-apa" beliau menangis. lalu datanglah seorang ibu-ibu. ibu-ibu itu melihat bapak ini tadi menangis dan meminta-minta. lalu ibu itu berkata "ini ni yang aku cari-cari dari pagi ampek sore akhirnya ketemu juga" "ada ap buk" "nih, ada uang buat kamu semoga bisa mmebantu kamu", lalu bapak ini tadi mengambil pemberian uang dari ibu tersebut lalu ia menangis dan bersyukur kepada Allah atas rahmatnya. keran sangking senengnya dan bahagianya bapak ini tadi lupa ngucapin terimakasi ke ibu tadi. dia kejar dah tu ibu-ibu namun nggak ada juga. dia ngitari satu rumah sakit sampek ke parkiran juga nggak ada. akhirnya dia lupa kalau uangnya ketinggalan di masjid, lalu dia lari ke masjid buat ngambil uangnya dia cuman bisa mengucap terimakasih kepada Allah agar disampaikan kepada si ibu adi. lalu ia pergi ke adminsitrasi buat neglunasin administrasi. "berapa mbak jumlah administrasi saya" "jumahnya dua puluh juta", tanpa ngitung bapak ini tadi langsung memberikan uang yang ada dikresek merah itu. "ini mbak hitung aja. saya cuman punya uang segitu", setelah dihitung ternyata uangnya pas dua puluh juta. lalu bapak ini tadi puang dengan anaknya dan istrinya.

Subhanallah, betapa besar rahmat Allah kepada kita. kita nggak tau siapa si ibu ini tadi. atau malaikat atau siapa. namun yang jelas kita suah tau apa hikmah dari cerita tersebut.

Dikutip dari cerita ustd. yusuf mansyur. Wisata Hati ANTV. Rabu & Kamis Pukul 05.00 WIB

nb: saya nggak tau itu bener ata nggak. yang jelas saya yakin kalau itu memang terjadi. karena di dunia ini nggak ada yan nggak mungkin. tulisan itu juga ada yang mungkin saya rubah. dan maaf kalau ada kesalahn tempat atau tulisan karena saya juga manusia biasa. dan kalau tempat, saya nggak tinggal di jakarta hehehehe. jadi nggak begitu tau.
Semoga Manfaat.